Sekali lagi kita dikejutkan oleh musibah yang terjadi di Indonesia, tepatnya lagi bila mencarinya lewat “google earth” ternyata lokasinya berada di perbatasan antara provinsi Banten dan provinsi DKI Jakarta atau lebih tepatnya lagi berada di Kampung Poncol, Kelurahan Cirendeu, Ciputat, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Pada awal pemberitaan di seluruh stasiun televisi kita tidak pernah mendengar yang namanya Situ Gintung termasuk saya, maklumlah letaknya yang sangat jauh dari tempat saya tinggal ( Cakung.red ) dan mungkin terlalu asing di telinga kita. Ternyata ketika saya coba tanya-tanya dengan “mbah GOOGLE” , wooow Situ Gintung itu sudah tua buanget dan di bangun pas Tentoro Londo masih berkuasa di bumi Nusantara.
Sejarah Situ Gintung :
Situ Gintung di bangun pada Zaman Belanda tahun 1932-1933 , Usia Situ Gintung memasuki yang usia keramat yaitu 76 tahun Situ Gintung berfungsi sebagai tempat penampungan air, selain itu juga berfungsi sebagai tempat wisata masyarakat sekitar. Luas pada awal di bangun adalah 31 Ha, namun akibat minimnya perawatan, perbaikan serta sendimentasi yang terlalu tinggi , luas situ terus menyempit dan kini tinggal 20 Ha.
Situ Gintung di bangun pada Zaman Belanda tahun 1932-1933 , Usia Situ Gintung memasuki yang usia keramat yaitu 76 tahun Situ Gintung berfungsi sebagai tempat penampungan air, selain itu juga berfungsi sebagai tempat wisata masyarakat sekitar. Luas pada awal di bangun adalah 31 Ha, namun akibat minimnya perawatan, perbaikan serta sendimentasi yang terlalu tinggi , luas situ terus menyempit dan kini tinggal 20 Ha.
Beginilah jadinya bila suatu bangunan yang vital tidak di urus secara professional maka tinggal menunggu waktu saja musibah yang akan terjadi. Musibah “tsunami kecil” kali ini menyebabkan korban nyawa yang tidak sedikit apalagi korban infrastuktur dan korban jiwa hilang yang belum di hitung. Untungnya musibah terjadi ketika musim kampanye, so bantuan jadi banyak mengalir ke setiap korban bencana di samping bantuan dari Pemerintah itu sendiri. Terlepas ikhlas tidaknya bantuan Parpol tersebut hanya Allah SWT yang tahu, yang penting sih para korban yang selamat tidak kekurangan bantuan, baik bantuan moril maupun materil.
Saya sebagai Pribadi mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh korban musibah Situ Gintung, semoga selalu diberikan ketabahan kepada para korban yang selamat. Amin..
yah begitulah,,setelah bencana terjadi pun kita masih terus saling lempar tanggung jawab..dan bertanya ini salah siapa
BalasHapuscihuy lah hehehe
@ Kha : yaa.,namanya juga Indonesia....kalau ada korban baru bergerak
BalasHapuskebiasaan warga kita ...kalau ada bencana jadi sebuag fenomena menarik yg jadi tontonan,,tak jarang setiap ada musibah akhirnya jadi tempat tamasya..WTF
BalasHapus